Mitrapolisi/
KOTA BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menekankan kesiapsiagaan dan antisipasi arus mudik lebaran tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin agar semua masalah yang timbul jadi minimal. Menurutnya, Jawa Barat adalah daerah perlintasan utama arus mudik di Pulau Jawa dilintasi volume kendaraan yang meningkat tiap tahunnya. Sehingga berpotensi menimbulkan permasalahan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
KOTA BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menekankan kesiapsiagaan dan antisipasi arus mudik lebaran tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin agar semua masalah yang timbul jadi minimal. Menurutnya, Jawa Barat adalah daerah perlintasan utama arus mudik di Pulau Jawa dilintasi volume kendaraan yang meningkat tiap tahunnya. Sehingga berpotensi menimbulkan permasalahan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
Berdasarkan data Operasi Ketupat pada tahun- tahun
sebelumnya, Pantura adalah jalur yang memiliki angka kecelakaan tertinggi.
Sementara jenis kendaraan yang tercatat sering mengalami kecelakaan lalu lintas
yaitu sepeda motor, dan mobil penumpang.
Terkait hal tersebut, Wagub Deddy meminta kepada instansi
terkait, untuk terus meningkatkan kesiap-siagaan dalam menghadapi Lebaran tahun
ini. "Termasuk di dalamnya pengecekan dan perbaikan jalan, serta
rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan." ungkapnya pada Rapat Koordinasi
Lintas Sektoral Operasi RAMADNIYA 2016 dalam rangka Pengamanan Idul Fitri 1437
H,, di Aula Herman Sudjanadiwirja Mapolda Jabar, Jl. Soekarno -Hatta No. 748,
Bandung, Kamis (09/06/2016).
Selain itu menurutnya, diperlukan juga didirikannya tempat-
tempat peristirahatan (Rest Area), serta penyiagaan mobil derek, dan alat berat
di setiap jalur yang rawan kecelakaan. Demikian pula dengan fasilitas
kesehatan, kata dia, perlu disiagakan Rumah Sakit dan Puskesmas di sepanjang
jalur mudik selama 24 jam.
Sementara kepada para calon pemudik yang berencana
menggunakan kendaraan sepeda motor, Deddy mengimbau agar beralih saja ke
kendaraan umum. Untuk itu, selain dari Pemerintah Pusat dan Daerah, dirinya pun
menekankan perusahaan swasta untuk pula meningkatkan penyediaan bis mudik
gratis.
"Selanjutnya terhadap angkutan penumpang umum, harus
dilakukan pemeriksaan secara intensif dan komprehensif untuk memastikan
kelaikan kendaraan dan kesehatan pengemudinya, termasuk juga meningkatkan
kampanye keselamatan berlalu lintas di sepanjang jalur mudik," tambah dia.
"Selain itu, keberadaan pasar-pasar tumpah yang memakan
badan jalan, delman dan becak yang melawan arus, serta angkot yang 'ngetem' di
bahu jalan, harus mendapat prioritas penertiban. Siapkan skenario rekayasa arus
dan jalur -jalur alternatif! serta kebijakan pembatasan operasi kendaraan besar
pada saat memasuki pucak arus mudik dan arus balik," imbuh Deddy.
Poin berikutnya yang juga perlu mendapatkan perhatian dan
antisipasi menurutnya yakni, potensi gangguan Kamtibmas, seperti aksi teror,
sabotase, kejahatan berkadar ancaman tinggi, tawuran antar kelompok warga,
kebut- kebutan atau balapan liar, penyalahgunaan narkoba dan pesta miras, juga
petasan yang dapat memicu kebakaran, dan sweeping tempat hiburan yang dilakukan
oleh pihak yang tidak berwenang.
Kemudian, terkait antisipasi kelangkaan BBM dan barang
kebutuhan pokok, Deddy, yang saat ini juga bertugas sebagai Plh Gubernur Jawa
Barat, mengimbau kepada instansi terkait, untuk menjamin pasokan serta keamanan
dan kelancaran dalam pendistribusian kebutuhan pokok tersebut. Sehingga tidak
menimbulkan kekhawatiran, dan masyarakat bisa mendapatkannya dengan mudah dan
terjangkau.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Bambang
Waskito berharap, pengamanan tahun ini akan lebih baik dalam memberikan
keamanan, dan kenyamanan pada masyarakat. Maka mengakomodir hal tersebut, Polda
Jabar menyiapkan konsep Pengamanan operasi terpusat dengan sandi 'Operasi
RAMADNIYA 2016'.
Merupakan pengganti sandi 'Operasi Ketupat' yang selama ini
telah familiar di telinga masyarakat. Operasi ini akan dilaksanakan selama 16
hari mulai 30 Juni-15 Juli 2016, dengan melibatkan sebanyak 20.107 personil
Polda Jabar. Dengan back up pula dari personil Mabes Polri, TNI, instansi
terkait, dan juga masyarakat.
"Dalam pelaksanaan operasi ini, sasaran yang hendak
dicapai adalah terwujudnya Kamtibmas yang kondusif, serta terlaksananya
keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Sehingga akan berkurangnya
angka pelanggaran, kemacetan, kecelakaan dan korban meninggal dunia,"
Tutur Kapolda.
Sementara Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo
menuntut keseriusan dalam pelaksanaan tugas Operasi Ramadniya 2016 ini.
Menurutnya, inilah momen untuk beribadah, mengabdikan diri kepada masyarakat
dengan ketulusan, dan kerja keras, tugas ini harus dijalankan dengan sebaik-
baiknya.
"Kami ada 11.885 personil untuk pasukan yang kita
persiapkan sepenuhnya untuk kegiatan ini agar pelaksanaannya bisa aman, lancar,
dan para pemudik sampai tujuan sehat wal' afiat," ujar dia.
Hadir pada Rakor Lintas Sektoral ini Kapolda Jawa Barat,
Panglima KODAM III/ Siliwangi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Kajati dan
Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat, KASGARTAP II/Bandung, ASOPS Kodam
III/Siliwangi, dan para Komandan Kesatuan TNI.
Turut pula hadir Wakapolda Jawa Barat, beserta para pejabat
internal, dan para Kapolres jajaran Polda Jabar, Para Kepala OPD Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, Para Pimpinan BUMN, Ketua KADIN, Ketua APINDO, dan Direksi
Perusahaan Swasta, juga Ketua MUI dan para Ketua Organisasi Masyarakat, serta
para peserta Rakor lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar