Mitrapolisi/
KAB. SUKABUMI - Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu resmi ditetapkan menjadi bagian dari jaringan geopark
dunia atau Unesco Global Geopark (UGG). Ini merupakan sejarah baru bagi dunia
pariwisata di Jawa Barat.
Kabar ini disampaikan oleh
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) saat hadir di acara Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu Fun Day Towards Unesco Global Geopark di Pantai
Palangpang, Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Desa Ciwaru, Kecamatan
Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Minggu (15/4/18).
Selain Ciletuh, Unesco juga
mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai UGG. Pengesahan disampaikan dalam
sidang Executive Board Unesco ke 204, Komisi Programme and External Relations,
Kamis (12/4/18) di Paris, Perancis. Aher mengatakan pihaknya mendapatkan kabar
tersebut dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi,
Budiman, selaku perwakilan Jawa Barat di sidang tersebut.
"Dua hari lalu kita dapat
kabar dari Sidang Unesco di Paris, Perancis. Unesco sudah bersepakat menetapkan
beberapa geopark di dunia," kata Aher.
"Dua diantaranya dari
Indonesia, yaitu Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dan yang kedua Geopark Rinjani
di NTB," lanjutnya.
Proses penetapan Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu menjadi jaringan geopark global Unesco (UGG) terbilang
cepat. Biasanya proses yang ditempuh sepuluh tahun setelah penetapan geopark
nasional. "Tiga tahun lalu kita (Geopark Ciletuh-Palabuhanratu) ditetapkan
sebagai Geopark Nasional oleh Pemerintah Pusat dan langsung kita ajukan ke Unesco
sebagai UGG. Dan ternyata, Alhamdulillah diterima," ungkap Aher.
"Ternyata ini tercepat
sejak ditetapkan sebagai Geopark Nasional. Tiga tahun kemudian jadi geopark
internasional atau termasuk dalam jaringan geopark global atau UGG,"
tambahnya.
Penyerahan sertifikat Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu sebagai UGG akan dilakukan pada September 2018.
"Keputusannya sudah ada, sertifikatnya akan diberikan secara bersama-sama
di Portugal," kata Aher.
Hal ini merupakan bagian dari
komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur
Ahmad Heryawan. Aher berkomitmen untuk terus mengembangkan destinasi wisata di
bumi Parahyangan.
Untuk itu, Aher meminta komitmen
semua pihak. Baik itu aparat pemerintah provinsi/kabupaten, stakeholder, serta
masyarakat agar memelihara destinasi wisata yang telah ada. Terlebih syarat
utama sebuah geopark internasional, yaitu pelestarian geodiversity,
biodiversity, dan cultural diversity.
"Kita harus terus pelihara
kebersihannya, kelestarian alamnya. Dipelihara juga peninggalan-peninggalan
geologinya, juga culture-nya," ajak Aher.
"Dan tentu infrastrukturnya
terus diperbaiki, sarana-prasarana wisatanya terus dipenuhi," imbuhnya.
Untuk infrastruktur jalan
penghubung Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Pemprov Jawa Barat sudah
menggelontorkan anggaran Rp96 Miliar pada 2016 untuk ruas jalan dari pintu
masuk Waluran ke geopark. Selain itu, pada 2017 dibangun juga ruas jalan dari
pintu masuk Loji ke geopark yang menelan anggaran Rp217 Miliar.
"Tahun ini kita membuat
kawasan jalan dari arah pintu masuk Paltiga sebesar Rp90 Miliar. Termasuk
pembangunan bandara di Sukabumi, karena salah satu syarat geopark internasional
itu, harus ada bandara dekat geopark dengan jarak tempuh maksimal tiga jam
perjalanan," tutur Aher.
Penataan kawasan geopark, kata
Aher perlu ada landasan hukumnya. Untuk itu, Aher meminta Pemkab Sukabumi
membuat Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
"Penataan yang ideal itu
harus ditata secara hukum. Oleh karena itu, saya minta Pak Bupati untuk segera
Kabupatem Sukabumi menetapkan RDTR sebagai penjabaran lebih lanjut dari Perda
Rencana Umum Tata Ruang Wilayah," paparnya.
Untuk menata dan mengembangkan
kawasa geopark ini, Aher berharap Pemerintah Pusat bisa memberikan anggaran Rp1
Triliun. Berinvestasi uang sebesar itu lewat anggaran negara tidak terlalu
besar.
"Kawasan geopark ini akan
semakin berkembang jika suntikan dananya cukup besar. Katakan saja Rp1 Triliun,
berinvestasi lewat anggaran negara dengan uang sebesar itu tidak terlalu besar
dibanding manfaat yang lebih besar dari itu," papar Aher.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami,
menuturkan bahwa Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi satu-satunya geopark di
dunia dengan prinsip Vini-Vidi-Vici, yaitu datang-melihat-menangkan. Karena
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu hanya membutuhkan waktu tiga tahun untuk
mendapatkan Sertifikat UGG.
Melalui geopark ini, Marwan
berharap bisa menjadi pembangkit pertumbuhan di wilayah selatan, khususnya di
Kabupaten Sukabumi. Pengembangan geopark pun akan melibatkan kaum perempuan.
"Karena idealnya 30 persen
pengembangan geopark ini harus melibatkan kaum perempuan," ujar Marwan.
Hal ini juga menjadi peluang dan
tantangan untuk generasi zaman now. Dia pun menantang anak-anak zaman now untuk
semakin mem-viralkan geopark atau taman bumi ini lewat sosial media yang mereka
punya.
"Ini tantangan dan peluang
untuk generasi zaman now," kata Marwan di hadapan peserta Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu Fun Day Towards Unesco Global Geopark dimana sebagian
besar dari mereka adalah kaum remaja.
Kehadiran geopark ini juga
disambut baik berbagai komunitas. Nanan Sukarna, selaku Ketua Volkswagen Community
merasa bangga dan bahagia karena di Jawa Barat saat ini ada lokasi untuk
menyalurkan hobinya jalan-jalan.
"Luar biasa jalannya, ini
menantang sekali terutama buat mobil-mobil yang sudah sepuh," ucap Nanan.
"Kami sangat bangga dan
bahagia, selama ini kami kalau jalan ke Bali atau Lombok, tapi sekarang ada
tujuan wisata baru, yaitu Geopark Ciletuh-Palabuhanratu," tambahnya.
Nanan selaku perwakilan dari
berbagai komunitas yang ada di Fun Day ini, mengajak masyarakat menjaga kawasan
geopark. Karena dia menilai soal kebersihan masih diperlukan banyak partisipasi
masyarakat dalam memeliahara lingkungan di geopark tersebut.
Sesuai dengan tema acaranya, Fun
Day Towards Unesco Global Geopark, acara ini digelar untuk menyambut penetapan
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai geopark internasional atau Unesco Global
Geopark.
Berbagai kegiatan yang digelar,
yaitu Geo Color Fun Run, Geo Paralayang, Geo Go Green, Geo Fun Parade
Volkswagen dan Jeep Willys, Geo Music Corner, Geo Tradiotional Food Festival,
serta Geo Selfie/Wefie Photo Contest.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar