Mitrapolisi/
BANDUNG – Apel besar dalam rangka
peringatan hari jadi Provinsi Jawa Barat Ke-72 yang diadakan di lapangan Gasibu
Kota Bandung berlangsung meriah. Dihadiri oleh para Bupati dan Walikota
se-Jabar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) memimpin langsung apel
besar yang juga dihadiri oleh sedikitnya
100 orang ASN perwakilan dari Pemda se-Jabar dengan mengenakan baju adat daerah
masing-masing.
Dalam sambutannya Gubernur Aher
mengucapkan terimaksih kepada seluruh jajaran ASN dari tingkat Pemprov hingga
Desa yang selama ini telah bekerja mewujudkan cita-cita Jawa Barat menjadi
Provinsi yang maju dan sejahtera untuk semua. Ia pun mengaku tanpa adanya
dukungan dari masyarakat mustahil Jabar menjadi Provinsi termaju di Indonesia.
“Terima kasih kepada seluruh ASN
dan masyarakat yang telah bekerja bersama-sama mewujudkan kesejahteraan,
kecerdasan dan kemajuan serta keadilan sosial di Jawa Barat,” ucap Aher.
Dalam menjalani roda
pemerintahan, Pemprov Jabar berdasarkan data dan fakta telah mengalami
perubahan yang membawa pada kondisi yang lebih baik, khususnya dalam kurun
waktu sembilan tahun terakhir. Seperti naiknya Indeks Pembangunan Manusia,
indeks pendidikan, indeks kesehatan, indeks daya beli serta angka makro
pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen lebih termasuk angka partisipasi sekolah
khususnya SMU/ SMK yang kini dikelola Pemprov dari 850 ribu siswa kini di angka
2 juta siswa SMU/ SMK.
“Tentu saja yang paling kita
inginkan adalah seluruh peningkatan tersebut hadir pada angka mikro nantinya,”
ujarnya.
Aher mengatakan, pembangunan yang
telah dilakukannya berorientasi pada tiga angka mikro yang paling penting,
yaitu pembangunan harus berhasil menurunkan kemiskinan, pengangguran dan pelestarian
lingkungan.
“Alhamdulillah angka kemiskinan
sudah turun dari angka 13 persen sekarang tinggal 8 persen lebih, kemudian
pengangguran juga turun dari 12 persen sekarang jadi 3 persen lebih jadi ada
penurunan yang signifikan dan Indeks Gini Rasio juga turun,” katanya
Dalam kurun waktu sembilan tahun
ini pun Pemprov Jabar telah berhasil meraih 234 penghargaan tingkat nasional
dan internasional.
“Ini merupakan prestasi yang
diraih oleh seluruh pihak termasuk masyarakat, Gubernur hanya kebagian
populernya saja,” ujar Aher.
Selain itu beberapa prestasi yang
dinilai secara menyeluruh dan menggambarkan kondisi Jabar yaitu berhasilnya
mempertahankan raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama enam tahun
berturut-turut sejak tahun 2011. Kemudian diraihnya penghargaan dalam
penyelenggaraan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), penghargaan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan prestasi tertinggi “A”
dan dinobatkan sebagai Pemerintah Daerah dengan kinerja tertinggi dalam
penyelenggaraan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).
“Kalau prestasi terbaik ini bisa
bertahan sampai tahun depan maka Jabar akan mendapatkan anugerah Parasamya
Purnakarya Nugraha. Mudah-mudahan kita minta doa dari seluruh stakeholders dan
masyarakat untuk mendorong dan mengawasi terus menerus kinerja yang lebih bagus
lagi,” tuturnya.
Dalam peringatan HUT Ke-72 Jabar
yang bertemakan Jabar Kahiji, Maju dan Sejahtera Untuk Semua, Gubernur Aher
juga memberikan penghargaan kepada kepada ASN yang berdedikasi tinggi dan
kepada masyarakat melalui anugerah inovasi bidang lingkungan hidup, anugerah
prakarsa Jabar bidang kesehatan dan anugerah pelopor pemberdayaan masyarakat.
Masing-masing mendapatkan piagam penghargaan dan uang kadeudeuh.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy
Mizwar (Demiz) mengucapkan syukur yang tak terhingga. Dalam kurun waktu 2008
sampai dengan Juli 2017, Pemprov Jawa Barat berhasil mengumpulkan 232
penghargaan Tingkat Nasional. Menurutnya, prestasi dan capaian pembangunan di Jawa
Barat hingga saat ini bisa menjadi indikator keberhasilam sebuah pembangunan.
"Kita bersyukur sudah bisa
meraih prestasi-prestasi puncak, terutama tiga penghargaan terakhir dari tiga
kementerian atau badan. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), Kemendagri (Kementerian
Dalam Negeri), dan juga Kementerian PANRB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi) sebagai indikator keberhasilan sebuah pemerintahan,"
ujar Demiz usai Apel Besar PNS Pemprov Jawa Barat dalam rangka Peringatan Hari
Jadi ke-72 Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 di Lapangan Gasibu, Jl. Diponegoro
Kota Bandung, Sabtu (19/8/17).
"Saya kira kita patut
bersyukur dan bagaimana mempertahankannya dan meningkatkan yang lebih baik di
sektor yang belum kita raih secara optimal," lanjutnya.
Namun, Demiz juga mengakui masih
banyak hal yang perlu dicapai dan dibenahi di Provinsi Jawa Barat. Demiz
menekankan hal tersebut untuk bidang pendidikan dan infrastruktur.
"Saya kira kemarin yang
perlu kita perbaiki misalkan PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) kemarin ada
sedikit bermasalah. Tapi Alhamdulillah kita bisa atasi dan tahun depan harus
lebih baik. Pendidikan sangat penting, ini urusan wajib yang harus kita penuhi
buat masyarakat," ungkap Demiz.
Untuk itu, Demiz mengatakan
pihaknya akan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa
Barat. Pembangunan sekolah baru, Ruang Kelas Baru (RKB), serta TPP para guru
dan honorer menurut Demiz harus ditingkatkan. Demiz berharap hal tersebut sudah
mencapai angka ideal pada tahun depan.
"Bagaimanapun kita harus
memperhatikan kesejahteraan guru. Supaya pendidikannya berkualitas disamping
pembangunan fisik, seperti kelas dan lain sebagainya," kata Demiz.
Hal lainnya, Demi menekankan
fokus pembangunan juga harus dilakukan di sektor infrastruktur. Terutama
terkait infrastruktur yang memiliki peran signifikan dalam mendukung sektor
pariwisata di Jawa Barat. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor primadona bagi
Jawa Barat, karena sektor lain seperti Minyak dan Gas Bumi, serta Kelapa Sawit
yang sudah mulai turun pengaruhnya terhadap ekonomi daerah.
"Infrastruktur juga sangat
penting, bagaimana BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat), Pelabuhan Patimban,
dan beberapa ruas jalan tol. Ini sangat penting, karena ke depannya akan sangat
berarti pembangunannya untuk mendukung bidang kepariwisataan," ungkap
Demiz.
"Maka dari itu
infrastrukturnya harus dikawal dengan baik. Mudah-mudahan 2018 sudah bisa
beroperasi BIJB, sehingga sudah ada konektifitas dengan daerah-daerah
lainnya," pungkasnya.
Ketua DPRD Jabar Ine Purwadewi
Sundari ditemui di ruang rapat mengharapkan, momentum peringatan hari jadi ini
bisa membawa keberkahan, rahmat dan hidayah kepada seluruh rakyat Jabar dalam
mencapai visi Jabar yaitu Jabar Maju dan Sejahtera Untuk Semua.
Ine menjelaskan, berdasarkan
Peraturan Daerah No 26 tahun 2010 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Barat,
dinyatakan bahwa tanggal 19 Agustus 1945 ditetapkan sebagai Hari Jadi Provinsi
Jawa Barat. Hal ini dilatarbelakangi oleh sejarah pembentukan delapan Provinsi
di Indonesia yaitu Provinsi Jabar, Jateng, Jatim, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil.
“Dengan demikian peringatan Hari
Jadi pada tahun 2017 ini merupakan ulang tahun ke-72 dalam hal ini masyarakat Jabar
sudah ketujuh kalinya memperingati hari jadinya mengingat Perdanya baru
ditetapkan pada tahun 2010,” kata Ine.
Gedung Sate Festival
Untuk acara puncak peringatan HUT
Ke-72 Jabar sendiri akan digelar tanggal 29-30 September 2017 mendatang dengan
tajuk Gedung Sate Festival yang dikemas dalam semarak pesta rakyat. Berbeda
dengan tahun sebelumnya yaitu De Syukron, tahun ini penyelenggaraan dipastikan
akan lebih meriah dengan persiapan yang lebih matang.
Kepala Bagian Publikasi Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat Ade Sukalsah mengatakan, gelaran tersebut saat ini
tengah dalam proses persetujuan. Sementara pihaknya sudah memiliki rancangan
kegiatan yang akan digelar dalam dua hari tersebut. Skema besarnya adalah
menggabungkan seluruh kegiatan dari OPD-OPD di lingkungan Pemprov Jabar.
"Kami akan mengumpulkan
kegiatan perangkat daerah, seperti produksi kopi, teh, fashion dengan Jabar
Ngagaya, kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Semua kegiatan dikumpulin
lebih ke sana," kata Ade.
Ade menuturkan, pihaknya sengaja
memberikan jeda waktu hampir sebulan lebih dari hari jadi hingga ke puncak
perayaan dikarenakan perlu waktu persiapan yang matang. Adapun kegiatannya yang
akan padat itu di antaranya produksi sandang untuk Jabar Ngagaya, festival
masak 1.000 martabak dan festival masak ikan patin tanpa bau tanah.
"Aspek produksi perlu waktu,
jadi ya perlu kesiapan,"kata dia.
Selain itu Ngopi Saraosna Vol. 3
pun akan kembali digelar bersamaan dengan Gedung Sate Festival nanti. Ditambah
hiburan tradisional wayang golek serta ada kejutan dari artis nasional yang
masih dirahasiakan. (sasa)*