Sebagai pembeda dengan event
maraton lain, WJEM 2017 akan mengambil lokasi lari di alam eksotis Jawa Barat.
Para pelari akan mendapat sensasi berbeda ketika berlari karena melewati bukit;
Perkebunan Teh Malabar, Kertamanah, dan Cinyiruan; sungai, danau, kebun
sayuran, desa dan permukiman, hingga area Geothermal Wayang Windu di
Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 15 Oktober 2017 nanti.
“Ada ide unik West Java Eco
Marathon, biasanya lari maraton di jalan raya tapi ieu mah di leuweung (ini di
hutan). Itu keunikannya. Mudah-mudahan keunikan ini menjadi daya tarik
tersendiri, daya tarik dalam arti kita juga memperkenalkan keindahan alam Jawa
Barat,” tutur Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dalam acara Launching
dan Press Conference WJEM di Aula Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22,
Kota Bandung, Senin (21/8/17).
“Ini akan melipatgandakan tujuan
selain lari. Ya diantaranya tadi kampanye lingkungan, tidak ada plastik, dan
kampanye pariwisata, kemudian memperkenalkan keindahan alam dan masyarakat Jawa
Barat,” lanjutnya.
Untuk itu, rencananya Aher akan
mengundang dan melibatkan provinsi lain di luar negeri yang telah memiliki
hubungan persaudaraan atau sister province dengan Jawa Barat. Seperti Shizuoka
di Jepang, Australia Selatan, dan beberapa provinsi di China dan Rusia, Belgia,
Maroko, dan Korea Selatan. “Mudah-mudahan mereka bisa datang. Jadi bisa menaikan
level event, jadi international,” harap Aher.
WJEM menawarkan konsep sport lari
sederhana dengan memanfatkan potensi alam, budaya, dan masyarakat Jawa Barat.
Dimana para konstestan akan berinteraksi dengan alam dan manusia di sepanjang
lintasan. Konsep eco maraton adalah pembeda WJEM dengan maraton lain dan
menjadi unique selling point WJEM dimana di Indonesia belum ada maraton bertema
eco.
“Yang membedakan kita dengan
maraton lain kita mengkombinasi jenis track. Sebetulnya Jabar Eco Marathon ini
ada track jalan raya, road track, dengan track trial marathon. Kalau trial
jelas kan ada jalan berbatu, jalan
setapak, jalan rumput, naik dan turun,” ungkap Ihsan, Ketua Panitia WJEM 2017
dalam acara launching dan press conference.
Sebagai eco marathon, WJEM
memasukan faktor zero waste dalam regulasinya, biodegradable (menggunakan
bahan-bahan nonplastik, tapi yang bisa terurai. Misalkan tidak pakai botol
plastik tapi gelas kertas dan bahan-bahan yg mudah terurai), dan emission
minimize dalam kegiatan lomba. Dengan demikian tujuan WJEM selain mengenalkan
konsep green sport, promosi pariwisata, juga kampanye kelestarian lingkungan
hidup di alam Jawa Barat.
“Mereka (masyarakat desa)
terlibat. Mereka jadi sukarelawan. Di setiap spot itu seperti di desa si pelari
itu bisa liat dulu, selfie dulu. Nah, itu aspek wisatanya ada di sana,
menariknya di sana. Jadi menggabungkan antara sport dan tourism,” ujar Ihsan
usai acara launching dan press conference.
Event marathon tahunan pertama
yang secara resmi digelar oleh Pemprov Jawa Barat ini akan digelar setiap tahun
dalam rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Barat. Target jumlah peserta
3.000-3.500 orang, sesuai kapasitas lintasan lari yang tersedia dengan
mempertimbangan pencegahan kerusakan lingkungan. Dengan rincian: Nomor 42k
(full marathon) sebanyak 500 orang, Nomor 21k (half marathon) sebanyak 1000
orang, Nomor 10k sebanyak 1000orang, dan Nomor
5k sebanyak 1.000 orang.
Biaya pendaftaran: Kategori 5k Rp
150.000, kategori 10k Rp 250.000, kategori 21k Rp 350.000, dan kategori 42k Rp
450.000. Sedangkan total hadiah yang disediakan mencapai Rp 500 juta, terdiri
dari hadih untuk Juara I sampai dengan III putra dan putri di setiap kategori,
serta hadiah khusus untuk kategori pelajar dan doorprize.
WJEM akan diikuti para peserta
dari dalam dan luar negeri. Hingga saat ini sudah ada 202 orang peserta dan dua
orang diantaranya berasal dari Amerika Serikat. Registrasi bisa dilakukan
secara on line ke reg.westjavamarathon.com atau datang langsung ke Jl.
Trunojoyo No. 57, Kota Bandung dan Kuningan City Jakarta. (sasa)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar