Pemprov Jabar melalui Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas ESDM) telah melaksanakan penandatanganan
kontrak dengan perusahaan penyedia usaha jasa penunjang tenaga listrik
(kualifikasi pembangunan pemasangan), disaksikan GM PLN Distribusi Jawa Barat
Iwan Purwana di Aula Kalimaya Kantor Dinas ESDM Jabar Jl. Soekarno Hatta
No. Kota Bandung, Senin (14/8/17). Ini
adalah titik awal dimulainya pekerjaan penyambungan listrik bagi masyarakat
miskin dan tidak mampu di Jawa Barat.
Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Eddy I M Nasution yang juga
sebagai Plt. Kepala Dinas ESDM menjelaskan ada 11 perusahaan pemenang tender
yang menandatangani kontrak, dengan 25 kota kab sasaran kerja.
Kota/Kab yang menjadi sasaran
program pada tahun ini meliputi Cianjur, Kab. Sukabumi, Kota Sukabumi, Kota
Bogor, Kab. Bogor, Depok, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Purwakarta, Karawang, Kota
Bandung, Cimahi, Kab. Bandung Barat, Subang, Kab. Tasik, Kota Tasik, Banjar,
Ciamis, Pangandaran, Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan.
“Akhir Agustus pekerjaan fisik
akan segera dikerjakan. Ini adalah kabar yang menggembirakan, Karena listrik
masuk desa atau daerah-daerah terpencil itu membuat berbagai peluang. Dari
mulai taraf pendidikan yang meningkat Karena anak-anak Jabar bisa belajar pada
malam harinya dengan listrik dan penerangan yang baik,” katanya.
“Selain Pendidikan, diharapkan
ada geliat ekonomi juga dari rumah. Listrik ini diharapkan menstimulasi
bisnis-bisnis rumahan dari keluarga,” tambahnya.
Eddy mengestimasi dalam jangka
waktu tiga bulan, program penyambungan listrik 26.142 RT sasaran akan rampung.
“Kendala tiap tahun adalah kami semakin susah mencari lokasi yang akan
disambungi listrik, karena posisi tempat tinggal sasaran yang semakin
terpencil. Alhamdulillah yang kali ini adalah yang telah ada jaringannya dan
masyarakat miskin yang menjadi target adalah yang telah terdaftar di TNP2K (Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan),” paparnya.
GM PLN Distribusi Jawa Barat Iwan
Purwana mengapresiasi langkah Pemprov Jabar khususnya dalam pemberian bantuan
penyambuangan listrik bagi masyarakat miskin dan tidak mampu ini sebagai upaya
akselerasi peningkatan rasio elektrifikasi di Jawa Barat.
“Khusus untuk kesuksesan ini,
kami juga akan melakukan percepatan-percepatan khususnya pada daerah yang
jaringannya belum ada,” katanya.
Iwan mengatakan ada beberapa
kendala yang dihadapi di lapangan dan berharap sesegera mungkin ada solusi
melalui komunikasi yang baik, “misal ada warga yang bertempat tinggal di tengah
hutan milik Perhutani. Nah ini tentu perlu ada ijin dari Perhutani apakah warga
yang tinggal di tengah hutan begitu boleh kami listriki atau ada solusi lain
dengan pemindahan rumah-rumah tersebut, dsb.” (sasa)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar