Jumat, 18 Agustus 2017

Gubernur Jabar Beri Penghargaan untuk 70 Orang dan Lembaga Inspiratif

Mitrapolisi/Bandung Memperingati HUT RI ke-72, Pemprov Jabar memberikan penghargaan kepada 70 orang dan lembaga teladan di Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan dengan tujuan memberikan motivasi kepada masyarakat yang telah berjasa dalam pembangunan di Provinsi Jawa Barat.

"Para teladan sangat perlu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi rujukan, untuk menjadi energi positif di bidang masing-masing," ujar Aher dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/8/2017).

Selain piagam, penerima penghargaan tersebut juga mendapat hadiah berupa paket data internet 30 GB dan serta T-CASH Rp 50 ribu. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) di Aula Barat Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Rabu(16/8/17).

Lebih lanjut Aher menyebut prestasi yang diukir orang dan lembaga tersebut merupakan contoh kebaikan nyata di masyarakat.

"Bapak dan Ibu sekalian semua para teladan adalah contoh-contoh hidup untuk memberikan nilai positif bagi masyarakat Jawa Barat. Itulah fungsi para teladan," lanjutnya.

Kriteria dan penilaian lembaga dan individu teladan ini ditentukan oleh instansi atau Organisasi Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemprov Jawa Barat.

"Ada cara dan kriteria masing-masing. Insya Allah sangat independen dan sangat tidak memihak atau netral. Insya Allah objektif, tidak ada subjektifitas," tutur Aher usai acara.

Ada 44 teladan/berprestasi yang diberikan pada tahun ini. Diantaranya: Pekerja Teladan (6 orang); Dokter Teladan (2); Perawat Teladan (2); Bidan Teladan (2); Tenaga Kesehatan Lingkungan (2); Tenaga Promosi Kesehatan (2); Nutrisionis Teladan (2); Tenaga Teknis Kefarmasian (2); Karang Taruna Berprestasi (3); Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Teladan (3); Pekerja Sosial Masyarakat Berprestasi (3); Sekolah Sehat Tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK (4); Instruktur Kursus Tata Rias Pengantin (1); Instruktur Kursus Tata Busana (1), Instruktur Kursus Tata Kecantikan Rambut (1); Instruktur Kursus Otomotif (1); Instruktur Kursus Komputer (1); Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (1); Guru Paud Teladan (1); Penilik Apresiasi GTK Paud dan Dikmas (1); Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (2); dan Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (2).

Selain itu, ada juga Tutor Paket A Berprestasi (2); Tutor Paket B Berprestasi (1); Tutor Paket C Berprestasi (1); Tutor dan Warga Belajar Paket B (1); Tutor dan Warga Belajar Keaksaraan Fungsional (1); Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (1); Pengelola KB/TPA/SPS (1); Lembaga Kursus dan Pelatihan Mahardika (1); Lembaga Kursus dan Pelatihan Sangkuriang (1); Lembaga Kursus dan Pelatihan Mekar Sari (1); Lembaga Kursus dan Pelatihan English First (1); Pemenang Lomba Tata Kecantikan Kulit(1); Pemenang Lomba Tata Rias Pengantin (1); Pemenang Lomba Akuntansi (1); Pemenang Lomba Hantaran Apresiasi Peserta Dididk (1); Pemenang Lomba Komputer (1); Pemenang Lomba Tata Boga (1); Mentor Anugerah Prahita Ekapraya (APE) (1); Pamong Belajar SKB (1); Organisasi Sosial Berprestasi (3); Tutor Pendidikan Keaksaraan (1); serta Keluarga Sakinah Teladan (1 pasang).

Pasutri Teladan se-Jawa Barat

Salah satu penghargaan diberikan kepada pasangan suami istri (pasutri) Lies Nurhayati dan Prasetyo asal Kota Bandung. Keduanya menerima penghargaan sebagai Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2017.

Pasangan Keluarga Sakinah Teladan ini memang pernah menjuarai Lomba Keluarga Sakinah atau Teladan tingkat RW, kelurahan, kecamatan, hingga Kota Bandung. Menurut Prasetyo, lomba ini melibatkan juga keluarga hingga masyarakat di sekitar rumahnya. Pihak keluarga dan tetangga pun dimintai informasi oleh pihak panitia lomba tentang keluarganya.

Tak hanya itu, keduanya dinilai berdasarkan pengalaman berorganisasi, pengetahuan umum, hingga wawasan kebangsaan dan Pancasila. Selain itu mereka dites mengenai Undang-Undang atau Hukum tentang Perkawinan. Tes tersebut menjadi bahan penilaian ketika mereka awal untuk Lomba Keluarga Teladan di tingkat RW, kelurahan, dan kecamatan.

"Kebetulan yang ikut lomba ini harus yang aktif di masyarakat. Karena saya pernah sebagai Ketua PKK di RW tempat saya tinggal," ujar Lies.

"Kalau saya pernah jadi Ketua RT, Ketua RW, sekarang jadi Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Megang yayasan juga yang membawahi TK," tambah Prasetyo.

Prasetyo menuturkan ada pengalaman unik selama penilaian ini. Mereka yang enggan mengikuti lomba ini ternyata 'dijebak' oleh lurah setempat. waktu itu Lies dan Prasetyo diundang mengikuti pembinaan keluarga di kelurahan. Padahal pembinaan tersebut adalah bagian dari penilaian peserta Lomba Keluarga Teladan.

"Waktu itu memang ada pembinaan tapi ada meja-meja gitu buat wawancara dan tanpa kami sadari. Setelah diumumkan pemenangnya. Kebetulan juara satu kami ini," kisah Prasetyo.

Usia pernikahan pasangan ini sudah 44 tahun dan telah dianugerahi tiga orang anak dan tiga orang cucu. Lies dan Prasetyo mengaku dari awal menikah hingga saat ini mereka berkomiten untuk menikah hanya sekali seumur hidup.

Lies mengatakan dalam pernikahan mereka memang selalu ada riak-riak atau masalah yang mendera. Namun, mereka selalu menyikapinya dengan bijak dan saling mengalah.

"Kalau kita marah atau ada masalah, misalnya Bapak (Prasetyo) sedang emosi, saya (Lies) diam. Nanti kalau dua-duanya sudah tenang kita bisa bicarakan baik-baik," kata Lies. "Kita gantian kalau marah. Kalau dua-duanya marah, emosi ya malah rame kan," timbal Prasetyo.

Sebagai Keluarga Sakinah Teladan, Prasetyo mengungkapkan ada kunci yang mereka pegang teguh. Selain itu, komunikasi dan candaan pun menjadi bumbu dalam keluarga agar lebih memperat tali kasih sayang di antara keluarga mereka.

"Sebetulnya mendidik anak tiga kuncinya. Landasan agama, mereka (anak-anak) harus takwa. Yang kedua, harus mau hidup jujur. Yang ketiga berpenampilan sederhana. Tiga itu saja," ucap pria Purnawirawan TNI AU dari Husein Sastranegara Bandung ini.

Lies dan Prasetyo berpesan agar seluruh keluarga di Jawa Barat mempunyai landasan iman yang kuat. Prasetyo menekankan kita jangan sampai terpengaruh oleh hal negatif dari teknologi. Dia pun berpesan agar masyarakat mengedepankan gotong royong.

"Pertama, landasan iman harus kuat. Terus jangan terpengaruh sama teknologi dan ini (smartphone)," pungkasnya. (sasa)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar