Mitrapolisi/Bandung Memperingati
HUT RI ke-72, Pemprov Jabar memberikan penghargaan kepada 70 orang dan lembaga
teladan di Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan dengan tujuan memberikan
motivasi kepada masyarakat yang telah berjasa dalam pembangunan di Provinsi
Jawa Barat.
"Para teladan sangat perlu
hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi rujukan, untuk menjadi energi
positif di bidang masing-masing," ujar Aher dalam keterangan tertulisnya,
Jumat (18/8/2017).
Selain piagam, penerima
penghargaan tersebut juga mendapat hadiah berupa paket data internet 30 GB dan
serta T-CASH Rp 50 ribu. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) di Aula Barat Gedung Sate Jalan Diponegoro,
Kota Bandung, pada Rabu(16/8/17).
Lebih lanjut Aher menyebut
prestasi yang diukir orang dan lembaga tersebut merupakan contoh kebaikan nyata
di masyarakat.
"Bapak dan Ibu sekalian
semua para teladan adalah contoh-contoh hidup untuk memberikan nilai positif
bagi masyarakat Jawa Barat. Itulah fungsi para teladan," lanjutnya.
Kriteria dan penilaian lembaga
dan individu teladan ini ditentukan oleh instansi atau Organisasi Perangkat
Daerah terkait di lingkungan Pemprov Jawa Barat.
"Ada cara dan kriteria
masing-masing. Insya Allah sangat independen dan sangat tidak memihak atau
netral. Insya Allah objektif, tidak ada subjektifitas," tutur Aher usai
acara.
Ada 44 teladan/berprestasi yang
diberikan pada tahun ini. Diantaranya: Pekerja Teladan (6 orang); Dokter
Teladan (2); Perawat Teladan (2); Bidan Teladan (2); Tenaga Kesehatan
Lingkungan (2); Tenaga Promosi Kesehatan (2); Nutrisionis Teladan (2); Tenaga
Teknis Kefarmasian (2); Karang Taruna Berprestasi (3); Tenaga Kesejahteraan
Sosial Kecamatan Teladan (3); Pekerja Sosial Masyarakat Berprestasi (3);
Sekolah Sehat Tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK (4); Instruktur Kursus Tata Rias
Pengantin (1); Instruktur Kursus Tata Busana (1), Instruktur Kursus Tata
Kecantikan Rambut (1); Instruktur Kursus Otomotif (1); Instruktur Kursus
Komputer (1); Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (1); Guru Paud Teladan
(1); Penilik Apresiasi GTK Paud dan Dikmas (1); Pengelola Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (2); dan Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (2).
Selain itu, ada juga Tutor Paket
A Berprestasi (2); Tutor Paket B Berprestasi (1); Tutor Paket C Berprestasi
(1); Tutor dan Warga Belajar Paket B (1); Tutor dan Warga Belajar Keaksaraan
Fungsional (1); Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (1); Pengelola KB/TPA/SPS (1);
Lembaga Kursus dan Pelatihan Mahardika (1); Lembaga Kursus dan Pelatihan
Sangkuriang (1); Lembaga Kursus dan Pelatihan Mekar Sari (1); Lembaga Kursus
dan Pelatihan English First (1); Pemenang Lomba Tata Kecantikan Kulit(1);
Pemenang Lomba Tata Rias Pengantin (1); Pemenang Lomba Akuntansi (1); Pemenang
Lomba Hantaran Apresiasi Peserta Dididk (1); Pemenang Lomba Komputer (1);
Pemenang Lomba Tata Boga (1); Mentor Anugerah Prahita Ekapraya (APE) (1);
Pamong Belajar SKB (1); Organisasi Sosial Berprestasi (3); Tutor Pendidikan
Keaksaraan (1); serta Keluarga Sakinah Teladan (1 pasang).
Pasutri Teladan se-Jawa Barat
Salah satu penghargaan diberikan
kepada pasangan suami istri (pasutri) Lies Nurhayati dan Prasetyo asal Kota
Bandung. Keduanya menerima penghargaan sebagai Keluarga Sakinah Teladan Tingkat
Provinsi Jawa Barat tahun 2017.
Pasangan Keluarga Sakinah Teladan
ini memang pernah menjuarai Lomba Keluarga Sakinah atau Teladan tingkat RW,
kelurahan, kecamatan, hingga Kota Bandung. Menurut Prasetyo, lomba ini
melibatkan juga keluarga hingga masyarakat di sekitar rumahnya. Pihak keluarga
dan tetangga pun dimintai informasi oleh pihak panitia lomba tentang
keluarganya.
Tak hanya itu, keduanya dinilai
berdasarkan pengalaman berorganisasi, pengetahuan umum, hingga wawasan kebangsaan
dan Pancasila. Selain itu mereka dites mengenai Undang-Undang atau Hukum
tentang Perkawinan. Tes tersebut menjadi bahan penilaian ketika mereka awal
untuk Lomba Keluarga Teladan di tingkat RW, kelurahan, dan kecamatan.
"Kebetulan yang ikut lomba ini
harus yang aktif di masyarakat. Karena saya pernah sebagai Ketua PKK di RW
tempat saya tinggal," ujar Lies.
"Kalau saya pernah jadi
Ketua RT, Ketua RW, sekarang jadi Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Megang
yayasan juga yang membawahi TK," tambah Prasetyo.
Prasetyo menuturkan ada
pengalaman unik selama penilaian ini. Mereka yang enggan mengikuti lomba ini
ternyata 'dijebak' oleh lurah setempat. waktu itu Lies dan Prasetyo diundang
mengikuti pembinaan keluarga di kelurahan. Padahal pembinaan tersebut adalah
bagian dari penilaian peserta Lomba Keluarga Teladan.
"Waktu itu memang ada
pembinaan tapi ada meja-meja gitu buat wawancara dan tanpa kami sadari. Setelah
diumumkan pemenangnya. Kebetulan juara satu kami ini," kisah Prasetyo.
Usia pernikahan pasangan ini
sudah 44 tahun dan telah dianugerahi tiga orang anak dan tiga orang cucu. Lies
dan Prasetyo mengaku dari awal menikah hingga saat ini mereka berkomiten untuk
menikah hanya sekali seumur hidup.
Lies mengatakan dalam pernikahan
mereka memang selalu ada riak-riak atau masalah yang mendera. Namun, mereka
selalu menyikapinya dengan bijak dan saling mengalah.
"Kalau kita marah atau ada
masalah, misalnya Bapak (Prasetyo) sedang emosi, saya (Lies) diam. Nanti kalau
dua-duanya sudah tenang kita bisa bicarakan baik-baik," kata Lies.
"Kita gantian kalau marah. Kalau dua-duanya marah, emosi ya malah rame
kan," timbal Prasetyo.
Sebagai Keluarga Sakinah Teladan,
Prasetyo mengungkapkan ada kunci yang mereka pegang teguh. Selain itu, komunikasi
dan candaan pun menjadi bumbu dalam keluarga agar lebih memperat tali kasih
sayang di antara keluarga mereka.
"Sebetulnya mendidik anak
tiga kuncinya. Landasan agama, mereka (anak-anak) harus takwa. Yang kedua,
harus mau hidup jujur. Yang ketiga berpenampilan sederhana. Tiga itu
saja," ucap pria Purnawirawan TNI AU dari Husein Sastranegara Bandung ini.
Lies dan Prasetyo berpesan agar
seluruh keluarga di Jawa Barat mempunyai landasan iman yang kuat. Prasetyo
menekankan kita jangan sampai terpengaruh oleh hal negatif dari teknologi. Dia
pun berpesan agar masyarakat mengedepankan gotong royong.
"Pertama, landasan iman
harus kuat. Terus jangan terpengaruh sama teknologi dan ini (smartphone),"
pungkasnya. (sasa)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar